KNPI SBT- Satu Nafas Desak Kadis PU SBT Perbaiki Jembatan di Desa Dawan dan Dibangun Parmenen

MALUKUEWS | SBT - Akibat Hujan Deras yang terjadi di Desa Dawang berdampak pada Jembatan yang terletak di wilayah Kecamatan Teluk Waru dan Terkhususnya Desa Dawang  kondisi tidak layak untuk dilewati dan dapat membahayakan keselamatan warga  yang menjadi salah satu akses Jembatan penghubung warga  Desa Dawang dan Setiap masyarakat kecamatan Lainnya.

Sejumlah warga Desa Dawan mengatakan bahwa kondisi jembatan darurat  yang dibuat  oleh Pemerintah Daerah Kabupaten SBT, yang berfungsi menghubungkan antar desa sangat vital karena bisa mempersingkat Lalu lintas menuju di setiap Kecamatan di Kabupaten SBT.

"Kami berharap kondisi jembatan yang saat ini sangat darurat akibat  hujan deras dan banjir segera diperbaiki oleh pihak terkait terutama Dinas Pekerjaan Umum,(PU)  itu segera dibangun kembali," harap warga.

"Pasalnya, ucap Almahdaly salah satu warga desa setempat, "sejak jembatan itu rusak sampai sekarang pemerintah daerah tidak pernah punya inisiatif untuk memperbaikinya sehingga masyarakat dawang dan masyarakat lainnya  sendiri membuat jembatan darurat dari batang pohon kelapa. Ini semua dilakukan agar aktivitas mereka bisa lancar kembali. karena jembatan tersebut menjadi jembatan utama yang menghubungkan di setiap Desa," jelas Almahdaly

Sementara ini Komite Nasional Pemuda Indonesia Seram Bagian Timur,(KNPI-Satu Nafas ) mencari solusi untuk mendesak pemerintah Daerah terkhususnya Dinas Pekerjaan Umum,(PU-SBT) agar kepentingan Masyarakat Desa Dawan benar-benar terpenuhi.

"Pemerintah Kabupaten Seram bagian Timur(,SBT) Bisa membuka mata melihat kondisi masayarakat yang sudah resah karena tidak bisa beraktivitas diakibatkan kendala Jembatan yang sudah darurat yang berfungsi sebagai lalulintas dan menjadi periotas masyarakat," ujar Said Awat Ketua DPD KNPI SBT, Selasa (6/07/2021)

Said Awat juga menyampaikan dengan tegas bahwa  ia sangat berharap jika jembatan bisa dibangun secara permanen, sehingga bisa dilalui kendaraan roda empat dan kendaraan bermotor agar para siswa juga bisa menjalankan aktivitas pendidikan tidak menyebrang Sungai.